Standar sistem manajemen mutu SO-9001 adalah standar internasional
tentang sistem manajemen manajemen mutu. ISO-9001 dikeluarkan oleh
International Organization for Standardization, sebuah badan yang telah
mengeluarkan lebih dari 17000 standar yang berguna. ISO-9001 pertama
dikeluarkan pada tahun 1987. Versi yang terbaru adalah ISO-9001:2008.
Standar sistem manajemen mutu ISO-9001 bertujuan untuk menjamin
konsistensi organisasi dalam menghasilkan produk yang bermutu yang dapat
memuaskan pelanggannya. Untuk tujuan tersebut, ISO-9001 berisi
persyaratan-persyaratan bagaimana organisasi harus mengendalikan
berbagai proses yang dapat mempengaruhi mutu, baik langsung maupun
maupun tidak langsung. Persyaratan tersebut pada dasarnya adalah saduran
dari praktek-praktes bisnis yang sudah diakui oleh dunia industri
efektif dalam upaya penjaminan mutu.
Standar sistem maanjemen mutu ISO-9001 bersifat 'generic'. Persyaratan-persyaratan yang ada didalamnya dapat diaplikasikan oleh berbagai jenis organisasi, besar atau kecil, manufaktur atau jasa, swasta maupun badan pemerintah. Setiap organisasi dapat memilih pendekatan dan cara yang paling sesuai bagi organisasinya dalam menerapkan persyaratat-persyaratan tersebut, sepanjang maksud dan tujuan dari persyaratan dapat tercapai.
Manfaat Pengembangan Sistem Manajemen Mutu ISO-9001
Memperluas dan mempertahankan pasar
Makin banyak industri menengah dan besar di Indonesia yang menjadikan ISO-9001 sebagai salah satu faktor yang menentukan dalam pemilihan pemasok mereka. Alasan yang mendasarinya adalah jelas: Bahwa pemasok atau calon yang sudah menerapkan sistem manajemen mutu ISO-9001 berarti sudah melakukan berbagai pengaturan proses yang diperlukan untuk menjamin mutu produk yang akan dikirim kepada mereka.
Manfaat lain tentunya timbul sebagai implikasi logis dari penerapan-persyaratan yang terkandung dalam ISO-9001 dengan cara yang tepat:
Mengurangi biaya yang tidak diperlukan karena kegagalan produk
ISO-9001 mensyaratkan agar organisasi melakukan perencanaan yang layak sebelum organisasi melakukan proses produksi atau memberikan pelayanan. Ada cukup banyak persyaratan tentang perencanaan yang memungkinkan organisasi dapat mengidentifikasi potensi kegagalan sejak awal dan mencegah kegagalan sebelum terjadi dan dengan demikian mencegah kerugian yang tidak diperlukan.
Memudahkan pengendalian berbagai aktifitas.
ISO-9001 mensyaratkan agar organisasi melakukan pendekatan proses dalam upaya menjamin mutu produk. Dengan pendekatan ini organisasi dapat melihat dengan mudah seluruh aktifitas yang dilakukan dalam organisasi sebagai rangkaian dari proses-proses yang saling terkait dan saling mempengaruhi. Organisasi dapat mengetahui dengan jelas output yang dihasilkan dari setiap proses, kemana output tersebut dialirkan dan apa yang diharapkan oleh penerima output tersebut. Ini menjadi dasar yang berguna untuk mengatur bagaimana sebuah proses harus dilakukan dan bagaimana mengukur keberhasilan suatu proses.
Meningkatkan kemampuan untuk peningkatan kinerja secara berkelanjutan
ISO-9001 mensyaratkan agar organisasi melakukan tindakan koreksi yang sistematis, dimulai dari identifikasi masalah sampai pemantauan efektifitas tindakan koreksi. Tujuannya untuk menghilangkan akar penyebab setiap masalah tidak muncul kembali. Hal ini tentu akan membuat terus menerus berkembang ke arah yang lebih baik, bersih dari masalah-masalah kronis yang merugikan.
ISO-9001 juga memberikan persyaratan lain yang memungkinkan terjadinya peningkatan kinerja secara berkelanjutan seperti penetapan sasaran mutu, analisa data (termasuk tingkat kepuasan pelanggan) dan audit internal.
Persyaratan-persyaratan lain dalam standar sistem manajemen mutu ISO-9001 juga membawa manfaat masing masing. Persyaratan tentang tinajaun manajemen akan membuat pihak majemen mendapatkan informasi terbaru dengan mudah tentang kinerja organisasi secara keseluruhan. Persyaratan tentang dokumentasi akan membuat organisasi dapat mengendalikan dokumen-dokumen dengan lebih rapih dan membuat pengaturan pengaturan yang baku (bukan berarti tidak fleksibel). Persyaratan tentang kompetensi dan pelatihan akan membuat organisasi mempunyai sumber daya manusia yang handal yang dapat mendukung tercapainya tujuan organisasi.
Penerapan Standar Sistem Manajemen Mutu ISO-9001
Penerapan standar sistem manajemen mutu ISO-9001 berarti melakukan pengaturan berbagai aktifitas dalam organisasi dan menerapkannya. Perubahan-perubahan dalam berbagai aktifitas yang selama ini dilakukan organisasi mungkin diperlukan untuk memenuhi persyaratan standar sistem manajemen mutu ISO-9001. Satu hal yang mutlak diperlukan untuk memungkinkan perubahan terjadi dengan lancar adalah pengembangan'wawasan' dan kompetensi setiap karyawan yang terlibat dengan perubahan tersebut. Wawasan tentang manajemen mutu, alasan yang mendasari perubahan, manfaat yang akan timbul dari perubahan, pengetahuan tentang konsep dan teknik-teknik baru yang diperlukan harus dikembangkan dalam diri karyawan sebelum perubahan dapat dilakukan. Wawasan akan memunculkan kesadaran internal karyawan untuk melakukan perubahan dan memungkinkan terjadinya perubahan yang lancar dan permanen.
Penerapan standar sistem manajemen mutu ISO-9001 juga membutuhkan tahapan-tahapan yang sistematis, yang dimulai dari tahapan perencanaan perubahan, pelaksanaan, pemantauan dan tindak lanjut.
Pada umumnya organisasi dapat menerapkan standar sistem manajemen mutu ISO-9001 dalam waktu sekitar 6 bulan. Variasi waktu tergantung dari ketersediaan sumber daya dalam organisasi, komitmen pihak manajemen, praktek manajemen mutu yang sudah diterapkan dan pengaturan program.
Ukuran Keberhasilan dalam Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO-9001
Keberhasilan dalam penerapan ISO-9001 diukur dari 2 parameter dasar: Kesesuaian sistem manajemen dengan persyaratan ISO-9001 (yang berarti keberhasilan memperoleh sertifikat ISO-9001:2008) dan tingkat manfaat perbaikan yang diperoleh. Setiap organisasi mendapat manfaat perbaikan dalam tingkat yang berbeda-beda, tergantung dari cara dan metoda yang dipilih untuk memenuhi persyaratan dan efektifitas perubahan yang dilakukan.
Standar sistem maanjemen mutu ISO-9001 bersifat 'generic'. Persyaratan-persyaratan yang ada didalamnya dapat diaplikasikan oleh berbagai jenis organisasi, besar atau kecil, manufaktur atau jasa, swasta maupun badan pemerintah. Setiap organisasi dapat memilih pendekatan dan cara yang paling sesuai bagi organisasinya dalam menerapkan persyaratat-persyaratan tersebut, sepanjang maksud dan tujuan dari persyaratan dapat tercapai.
Manfaat Pengembangan Sistem Manajemen Mutu ISO-9001
Memperluas dan mempertahankan pasar
Makin banyak industri menengah dan besar di Indonesia yang menjadikan ISO-9001 sebagai salah satu faktor yang menentukan dalam pemilihan pemasok mereka. Alasan yang mendasarinya adalah jelas: Bahwa pemasok atau calon yang sudah menerapkan sistem manajemen mutu ISO-9001 berarti sudah melakukan berbagai pengaturan proses yang diperlukan untuk menjamin mutu produk yang akan dikirim kepada mereka.
Manfaat lain tentunya timbul sebagai implikasi logis dari penerapan-persyaratan yang terkandung dalam ISO-9001 dengan cara yang tepat:
Mengurangi biaya yang tidak diperlukan karena kegagalan produk
ISO-9001 mensyaratkan agar organisasi melakukan perencanaan yang layak sebelum organisasi melakukan proses produksi atau memberikan pelayanan. Ada cukup banyak persyaratan tentang perencanaan yang memungkinkan organisasi dapat mengidentifikasi potensi kegagalan sejak awal dan mencegah kegagalan sebelum terjadi dan dengan demikian mencegah kerugian yang tidak diperlukan.
Memudahkan pengendalian berbagai aktifitas.
ISO-9001 mensyaratkan agar organisasi melakukan pendekatan proses dalam upaya menjamin mutu produk. Dengan pendekatan ini organisasi dapat melihat dengan mudah seluruh aktifitas yang dilakukan dalam organisasi sebagai rangkaian dari proses-proses yang saling terkait dan saling mempengaruhi. Organisasi dapat mengetahui dengan jelas output yang dihasilkan dari setiap proses, kemana output tersebut dialirkan dan apa yang diharapkan oleh penerima output tersebut. Ini menjadi dasar yang berguna untuk mengatur bagaimana sebuah proses harus dilakukan dan bagaimana mengukur keberhasilan suatu proses.
Meningkatkan kemampuan untuk peningkatan kinerja secara berkelanjutan
ISO-9001 mensyaratkan agar organisasi melakukan tindakan koreksi yang sistematis, dimulai dari identifikasi masalah sampai pemantauan efektifitas tindakan koreksi. Tujuannya untuk menghilangkan akar penyebab setiap masalah tidak muncul kembali. Hal ini tentu akan membuat terus menerus berkembang ke arah yang lebih baik, bersih dari masalah-masalah kronis yang merugikan.
ISO-9001 juga memberikan persyaratan lain yang memungkinkan terjadinya peningkatan kinerja secara berkelanjutan seperti penetapan sasaran mutu, analisa data (termasuk tingkat kepuasan pelanggan) dan audit internal.
Persyaratan-persyaratan lain dalam standar sistem manajemen mutu ISO-9001 juga membawa manfaat masing masing. Persyaratan tentang tinajaun manajemen akan membuat pihak majemen mendapatkan informasi terbaru dengan mudah tentang kinerja organisasi secara keseluruhan. Persyaratan tentang dokumentasi akan membuat organisasi dapat mengendalikan dokumen-dokumen dengan lebih rapih dan membuat pengaturan pengaturan yang baku (bukan berarti tidak fleksibel). Persyaratan tentang kompetensi dan pelatihan akan membuat organisasi mempunyai sumber daya manusia yang handal yang dapat mendukung tercapainya tujuan organisasi.
Penerapan Standar Sistem Manajemen Mutu ISO-9001
Penerapan standar sistem manajemen mutu ISO-9001 berarti melakukan pengaturan berbagai aktifitas dalam organisasi dan menerapkannya. Perubahan-perubahan dalam berbagai aktifitas yang selama ini dilakukan organisasi mungkin diperlukan untuk memenuhi persyaratan standar sistem manajemen mutu ISO-9001. Satu hal yang mutlak diperlukan untuk memungkinkan perubahan terjadi dengan lancar adalah pengembangan'wawasan' dan kompetensi setiap karyawan yang terlibat dengan perubahan tersebut. Wawasan tentang manajemen mutu, alasan yang mendasari perubahan, manfaat yang akan timbul dari perubahan, pengetahuan tentang konsep dan teknik-teknik baru yang diperlukan harus dikembangkan dalam diri karyawan sebelum perubahan dapat dilakukan. Wawasan akan memunculkan kesadaran internal karyawan untuk melakukan perubahan dan memungkinkan terjadinya perubahan yang lancar dan permanen.
Penerapan standar sistem manajemen mutu ISO-9001 juga membutuhkan tahapan-tahapan yang sistematis, yang dimulai dari tahapan perencanaan perubahan, pelaksanaan, pemantauan dan tindak lanjut.
Pada umumnya organisasi dapat menerapkan standar sistem manajemen mutu ISO-9001 dalam waktu sekitar 6 bulan. Variasi waktu tergantung dari ketersediaan sumber daya dalam organisasi, komitmen pihak manajemen, praktek manajemen mutu yang sudah diterapkan dan pengaturan program.
Ukuran Keberhasilan dalam Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO-9001
Keberhasilan dalam penerapan ISO-9001 diukur dari 2 parameter dasar: Kesesuaian sistem manajemen dengan persyaratan ISO-9001 (yang berarti keberhasilan memperoleh sertifikat ISO-9001:2008) dan tingkat manfaat perbaikan yang diperoleh. Setiap organisasi mendapat manfaat perbaikan dalam tingkat yang berbeda-beda, tergantung dari cara dan metoda yang dipilih untuk memenuhi persyaratan dan efektifitas perubahan yang dilakukan.
0 Response to "Pengantar Manajemen Umum - Standar Sistem Manajemen Mutu ISO-9001"
Post a Comment